Museum Fatahillah (Seri Pelancong Gendong)
Belanda tuntas menjajah negeri ini. Tanpa sisa. Mereka kembali dalam purna. Tak berbekal datang, pulang meninggalkan tak. Hanya memori bernama penjajahan. Cerdas, menurun kepada bangsa kami yang menggeram. Belanda 350 tahun menjajah, sampai mati tak kami beri maaf. Darah di jiwa.
Museum Fatahilah. Dalam sejangkah lari dari Pelabuhan usang eks gemilang Sunda Kelapa. Ada yang tertinggal. Sejarah boyongan Belanda ternyata dusta. Lemari, cermin bersolet, lukis wajah sang Dewi Kincir, teronggok rapi. Tak berjejal, banyak ruang pamer tersisa. Rantai penahan tubuh pengunjung tak dihiraukan. Semua larut dalam bingkai lamun narsis tak ketulungan. Ah, studio foto gratis khas sejarah Kumpeni. Kapan lagi, manja gadis bergaya junkies. Meresap adalah mustahil.
Museum gudang ilmu. Bukan, yang kujumpai hanya gudang perabotan. Tak menantang, imajinasi berkutat pada ornamen. Tidak esensi. Namun inilah realita.
Mengenang kematian museum di seluruh negeri
Pula Museum Asia Afrika yang tutup setiap Sabtu dan Minggu. Semoga Surga menanti
Museum Fatahilah. Dalam sejangkah lari dari Pelabuhan usang eks gemilang Sunda Kelapa. Ada yang tertinggal. Sejarah boyongan Belanda ternyata dusta. Lemari, cermin bersolet, lukis wajah sang Dewi Kincir, teronggok rapi. Tak berjejal, banyak ruang pamer tersisa. Rantai penahan tubuh pengunjung tak dihiraukan. Semua larut dalam bingkai lamun narsis tak ketulungan. Ah, studio foto gratis khas sejarah Kumpeni. Kapan lagi, manja gadis bergaya junkies. Meresap adalah mustahil.
Museum gudang ilmu. Bukan, yang kujumpai hanya gudang perabotan. Tak menantang, imajinasi berkutat pada ornamen. Tidak esensi. Namun inilah realita.
Mengenang kematian museum di seluruh negeri
Pula Museum Asia Afrika yang tutup setiap Sabtu dan Minggu. Semoga Surga menanti
BalasHapusLantas, apakah maksud kepergianmu ke Negeri Bau Keju tersebut adalah untuk meledakkan bom kentut di Hogeraad mereka? Terlalu. Mereka akan mengeksekusimu dengan sebilah roti.
Hanya aku dan laptopku yang tahu
BalasHapus
BalasHapusPaling tidak, kantongilah tahu susur mbahmu.
Lah. Tahu susur lagi. Makanya jalan2 ke jawa! Niat ingsun, pasti Tuhan ksh. Aku jg mau kLmbok bulan dpan.Tgl 23 dsmbr backpckeran.Mau ikt?
BalasHapus
BalasHapusKau enak, udah pernah kerja, mau plesiran udah ada tabungan. Aku masih terbenam dalam bangunan semi permanen ini, demi bakti kepada ayah tersayang, sekaligus melarikan diri dari kebengisan bunda. Ntar deh, kalau sepuluh tahun ke depan kau masih hidup, bolehlah susun rencana menyisir dunia.
Sapa bilang aq pnya tabungan? Ayolah, jangan sentimentil. Semangat Pha. Pdahal aq sndri memble.Ha6
BalasHapus
BalasHapusYa sudah, sama-sama memble. Elok mengkhayal jadi orang besar. Bobo yuk. Biar mimpi.
Gapapa, awalnya kan dari mimpi. Entah caranya apa.Ha6. Jalani saja. Kita ntar ketemuan di Pengkolan Jalan Napoleon Bonaparte di Paris ya. Aku yakin bisa! Ucapkan Pha! Aku yakin bisa!
BalasHapus
BalasHapusAh, brisik!!! Aku hampir mimpi basah di Laut Jepang!!! Gara-gara kau ngrusuhin jadi kering lagi deh.... Tak sumpel mulutmu pake roti prancis.
Woalah.
BalasHapusDasar kampungan. Naek kapal aja mabok. Ga elit. Mending mabok laut lah.
Pak'e!!! Rangkul aku, jangan lepaskan!!! Ombak bergulung-gulung, aku takut kelelep!!! Aku tau makanku banyak, sebanyak molorku, namun jangan biarkan aku ditelan laut, Pak'e!!! Pak'e!!! Lha? Kok aku dibopong? Lha, lha? Kok kita menuju geladak? Lha, lha, lhaaaaaa??? Tidaaaaakkkk....
BalasHapusSetingnya dimana neh?
BalasHapusGua Selarong ya?
BalasHapusBukan, Laut Siringo-Ringo, dalam perjalanan menuju Gunung Simago-Mago.
Eksotis nama ini. Kapan2 kita buat jasa perjalanan buat orang Eropa ya. Semoga. Aku bersemangat neh!
BalasHapus
BalasHapusApakah orang Eropa bisa bahasa Batak?
Lah, kenapa tidak? Tak ada yg tak mungkin. Ada cita, ad kuasa, ad ap dengan cinta?
BalasHapus
BalasHapusAku kan Tak Kenal Cinta, gimana sih.
Kenalnya Mamak.Ha6
BalasHapusmamak, nyusu.
BalasHapusDisitulah letak kesalahanmu, Ndhy. Aku dan mamakku tak harmonis. Dulu itu aku disusui oleh istri ayahku.
Oh maaf. Jadi privasi. Moga kalian ada jalan menuju harmonis. Apa karena itu namamu luvles?
BalasHapus
BalasHapus.... Ndhy, feeling-mu emang tajam.
Iya, benar.
Salah satu alasannya itulah.
Clurit kali tajam.
BalasHapusUdahlah, bgaimanapun beliau ttap mamakmu kan?
Berusahalah memaafkan mamak.
Analoginya apa seperti ini ya?
Gus Dur ama Mega dulu pisah, haruskah para tukang ojek pendukung PDI P tidak loyal ama Mega?
Tapi aku juga ga tahu bnget kondisimu.
Aku yakin kamu bisa keluar dari masalah ini. Doaku untuk semua keluarga di Tanah Ranto. Juga mas Dono
BalasHapusMas Dono tuh Golkar, bukan PDI P.
Dia butuh konsultan tuh Ndhy, ajuin diri gih.
Ntar kau dibayar dari partai.
Aku sih mau aja. Tapi aku ga mau nama asliku masuk kepartaian. Aku netral. Ntar aku jadi impoten hak politikq.
BalasHapusKamu tuh boong ya? Dari mana aku tahu politik? Bisaku ngecor beton.
Mas Dono, kenalin guwe Andhy. I dari Grobogan. Bersedia membantumu agar kepilih jd anggota DPR. Hi6
BalasHapusWaaaaah cocok kalian itu, Ndhy. Tapi maaf membuatmu kecewa, Mas Dono udah nikah, dan udah beranak dua. Kau gantung diri sono gih, pake tali kutang.
Apakah harus nikah?
BalasHapusAku cuma butuh uang dia. Cukup 500 ribu buat genepin uangmu jd 1juta.Ok?
BalasHapusAyaaaaahhhhh anak Jogja itu ngeledekin aku terus.... Naikin gajiku, huhuhuuuuu.... T_T
Makanya, tegar sitegar!
BalasHapus
BalasHapusAku kan belum nikah.
Hah. Ya dah ntar fotomu kukirim ke biro jodoh
BalasHapus
BalasHapusTolong diedit dikit ya, di-blur, biar ngguanteng. Halah. Dasarnya elek, mau digimanain pun ya tetep elek.
PD!
BalasHapus
BalasHapusUdah kok, aku pake Rexona For Jantan.
BalasHapusPris Dayanti?
BalasHapusOh, PayuDara.
Saruw. Iklan. Melanggar kode etik jurnalisme. Dicincang kau
BalasHapus
BalasHapusDicincang oleh Anang? Ih seram deh.
Peraturan nomor, dilarang pake nama asli
BalasHapus
BalasHapusHalah. Sendirinya senang menggunakan nama asli para pihak. Kok aku saja yang dilarang bengal. Tak adil, tak adil, nanananaaaa.... Hei, hei.
Mana? Beneran. Dituntut kau nanti
BalasHapus