Devide et Impera Gaya Baru
“Sungguh bodoh kalian ... Aku peralat kalian agar kursi gubernur itu bisa kuraih!” seru seorang politikus seolah memenangkan pertempuran. Bukan atas lawan politiknya, melainkan keberhasilannya menyulut kemarahan warga.
Dia sangat puas dengan keadaan kacau di wilayahnya. Sangat puas jika warga berteriak-teriak mendukung dirinya hingga rela membuat kerusuhan. Berada di balik tabir, dia tertawa girang. Berusaha menghitung kalkulasi kerugian yang disebabkan amukan warga, dia mengelus anjing kesayangannya.
“Ini belum seberapa. Tunggu saja saat pemilihan presiden tahun depan. Di saat aku telah menjadi gubernur, kudekati presiden terpilih. Lalu aku jungkalkan dari dalam. Aku akan menjadi presiden sesungguhnya ....”
Post a Comment