Pemberontakan diri melalui tulisan
“Jangan tulis cerita, kamu akan menjadi penulis”
Dibolak-balik kalimat itu, tentang pertautan antar klausa.
Jangan tulis cerita = sebuah larangan, tapi dia melanggarnya hingga beberapa tulisan mengalir
Kamu akan menjadi penulis = akibat pemberontakan terhadap sistem.
Dia melihat dari kalimat itu:
Apabila kita membuat suatu tetapan, dan tanpa dipikir panjang akibat yang ditimbulkan, maka kita cenderung tak mengindahkannya. Dan buah dari “keberengsekan” akan menggiring kita kea rah yang tak terduga yakni penulis.
Sama halnya ketika dia menulis:
Jangan parkir di sana!
Dalam hati, kita akan terpancing suatu hari aku akan parkir di sana. Bagaimana, sih, rasanya dimarahi petugas?
Sebab akibat selalu ada, dan tak mudah untuk memilihnya. Dan yang pasti, semua berawal dari kesalahan. Semua tindakan kita laksana pertaruhan, perbuat-sangkal-sadari-perbuat. Begitu terus-menerus. Sebuah lingkaran yang mengejutkan!
Post a Comment