Kumbang Mengisapi Bunga
Usianya merambat pelan…
Bingung, cemas dan pasrah menjadi satu
Tak ada kata yang terucap selain memohon
Agar hantu bernama “umur” segera terlewati
Ia bernama Bunga
Hati lembut dengan paras yang tak mengecewakan
Tapi kumbang-kumbang malas bertandang
Salahkah gadis itu menebar harum putiknya?
Waktu kuncup segera lewat…
Tak tertarikkah insan yang memandangku?
Bisik pelan sang remaja tanggung
Menyedihkan namun begitulah kenyataan
Di ujung sana sekumpulan lebah berpesta
Mengisapi tetesan sirup yang meleleh dari botolnya
Padahal jika jeli ada santapan lebih enak
Bernama serbuk putik...
Berputar, menari hingga terlupa
Di taman bunga merekah menunggu
Menunggu pengecup datang mendekati
Tapi ia belum tahu....
Gadis itu bersabar
“Suatu saat Tuhan membantuku, aku hanya disuruh sabar”
jelas bunga menghibur diri
lebah masih berkutat dan Bungapun hanya menunggu.
Bingung, cemas dan pasrah menjadi satu
Tak ada kata yang terucap selain memohon
Agar hantu bernama “umur” segera terlewati
Ia bernama Bunga
Hati lembut dengan paras yang tak mengecewakan
Tapi kumbang-kumbang malas bertandang
Salahkah gadis itu menebar harum putiknya?
Waktu kuncup segera lewat…
Tak tertarikkah insan yang memandangku?
Bisik pelan sang remaja tanggung
Menyedihkan namun begitulah kenyataan
Di ujung sana sekumpulan lebah berpesta
Mengisapi tetesan sirup yang meleleh dari botolnya
Padahal jika jeli ada santapan lebih enak
Bernama serbuk putik...
Berputar, menari hingga terlupa
Di taman bunga merekah menunggu
Menunggu pengecup datang mendekati
Tapi ia belum tahu....
Gadis itu bersabar
“Suatu saat Tuhan membantuku, aku hanya disuruh sabar”
jelas bunga menghibur diri
lebah masih berkutat dan Bungapun hanya menunggu.
Post a Comment