Header Ads

SUJUD SYUKUR ITU


Waktu lihat Pak Prabowo cs melakukan sujud syukur merasa kemenangan pilpres pada tangan mereka, saya terserang mencret. Tanpa ampun saya merutuk berkali kali kenapa bisa hasil Quick Count dari TV One dan RCTI berpihak ke kubu Pak Prabowo. Sedangkan delapan lembaga survei tekenal seperti Kompas dan RRI mengatakan Jokowi JK menang. Apa mereka mau mempertaruhkan nama instutisi demi serampangan mendukung Jokowi JK?

'Culick Count keparat!' seru saya sembari memukul mukulkan gayung plastik ke bibir kolah.
Perut saya masih sakit sampai sekarang imbas dari permainan politik Pak Prabowo cs. 

Mereka seakan ingin mengulur waktu dan berharap mukjizat Tuhan memenangkan mereka untuk jadi pemimpin nasional. Yah ... saya berpikir ulang jika itu usaha wajar yang mereka lakukan sementara uang kampanye menggelontor yang berkesan tanpa perhitungan.
Pun saya mencari cari foto tentang deklarasi koalisi yang mereka sebut Merah Putih. 

Gambar yang saya tampilkan menarik perhatian saya. Saya tidak akan berkampanye negatip tentang Pak Prabowo begini dan begitu. Tapi, kenapa Pak Prabowo mencium aspal sedangkan di sebelahnya ada karpet warna merah? Lalu, ada lelaki paling kiri yang tampak sangat antusias mengikuti sang bos namun cenderung ada yang mendorongnya dari belakang. Terus, ke mana kopiah lelaki ini dan Abu Rizal Bakrie? Apakah kopiah mereka sudah dilelang sebagai modal mengembalikan utang jika benar putusan KPU mengatakan mereka kalah?

***

Di luar semua itu, saya memberi apresiasi pada sepak terjang Pak Prabowo yang sangat bersemangat mencalonkan diri sebagai pemimpin Nusantara. Juga Pak Hatta yang meski terlihat sempoyongan mem-back up Pak Prabowo jika ada ketimpangan pemikiran. Tak lupa pula, pendukung Garuda Merah telah menyemarakkan pertarungan ini jadi suatu permainan yang menguras energi tapi memuaskan.

'Oke kita tunggu hasil final KPU!' saya mengamini usul kubu Pak Prabowo.

Namun beberapa catatan yang harus kita perbaiki ke depan ialah cara berdiskusi di media sosial biar tidak jatuh pada fitnah. Bagaimana jika kita sebagai pendukung lebih menampilkan sesuatu yang kreatif dalam menarik simpati? Ingatlah jika PR kita meyakinkan para golput dan massa mengambang atau swing voters. Jika kita bisa menggaet hati mereka masuk ke kubu kita masing masing akan memberi tambahan suara yang signifikan.

Secara total, marilah kita bersujud syukur dengan sebenar benarnya. Dari hati.....

Tidak ada komentar