Menuju 'Hari Difabel Internasional', 3 Desember 2013, Yogyakarta
Sekolah Semangat Tuli (SST) Sabtu sore kemarin ramai. Selain memang ada jadwal rutin latihan capoeira mulai pukul 16.00, muda mudi Deaf Art Community (DAC) sibuk mempersiapkan diri~hip hop, pantomim, teater~ menuju pentas peringatan Hari Difabel Internasional Sedunia yang akan dihelat selama tiga hari berturut turut pada 1 sampai dengan 3 Desember 2013. Pun capoeira akan ikut unjuk kemampuan di situ. Bagaimana hasil kolaborasi Senzala #Yogyakarta dan DAC? Sudahkah solid dan menghasilkan karya kebersamaan yang keren?
Nah, saya tidak sendiri seperti biasanya membagi ilmu capoeira. Kak Eugenie Vina Novarina, Kak Ivdal Amru, dan Kak Ignatius Hendrik turut serta berbaur membangun mental capoeirista bersama sobat DAC. Senang sekali saya bisa menggeret mereka untuk merasai betapa berkumpul dengan saudara saudara tuli ialah keniscayaan. Bersama mereka, kita akan lebih mengenal Tuhan.
Selain itu, Kak Panji Jarmiko dari Komunitas Kreatif Tasikmalaya dan Kak Sani dari Perintis VIA Amerika nimbrung juga di SST. Mereka pengin tahu DAC kaya apa. Dan setelah bertemu dengan saudara saudara tuli, Kak Panji bilang: 'Mereka keren dan luar biasa!'
Ayo siapa yang mau bergabung menonton pentas seni anak anak DAC tanggal 3 Desember nanti? Jangan sampai lewatkan, karena penampilan mereka spesial!
Post a Comment