Lost in Space
Terlempar dari kapsul ulang alik. Astronot astronot gila, melemparkan diriku dari kehidupan sosial. Melayang layang aku di angkasa, bersama asteorid, komet, atau batu batu tak jelas bentuk. Membatin, aku akan mendebu. Tak kuat menahan tekanan. Tanpa gravitasi di langit yang entah di lapisan ke berapa. Tersesat diriku ditinggal kolega. Karena sikapku yang ingin menang di pesawat.
Aku menyesal. Ingin kembali, leherku tercekat. Tak mampu sekadar meneriakkan perkataan, meminta tolong. Biar teman astronotku melempar tali lasso, menarikku kembali. Dan aku meminta maaf.
'Alpa aku tadi. Tak kuulangi lagi. Tombol tombol harus ditekan sesuai aturan.'
Memohon dengan sangat. Tak harus semua penumpang pesawat, satu saja pemihakan membuat aku lega.
Mataku kabur. Tak jelas, se
pertinya aku melihat bayangan. Kereta kencana di ujung sana. Fatamorgana. Kesadaranku meredup. Tinggal menunggu hancurnya diriku.
Di angkasa, yang jauh.
Aku menyesal. Ingin kembali, leherku tercekat. Tak mampu sekadar meneriakkan perkataan, meminta tolong. Biar teman astronotku melempar tali lasso, menarikku kembali. Dan aku meminta maaf.
'Alpa aku tadi. Tak kuulangi lagi. Tombol tombol harus ditekan sesuai aturan.'
Memohon dengan sangat. Tak harus semua penumpang pesawat, satu saja pemihakan membuat aku lega.
Mataku kabur. Tak jelas, se
pertinya aku melihat bayangan. Kereta kencana di ujung sana. Fatamorgana. Kesadaranku meredup. Tinggal menunggu hancurnya diriku.
Di angkasa, yang jauh.
Aku dan saya numpuk.
BalasHapusEdit