Alm. Vini Vidi Vinci (RIP)
Saya datang untuk menang. Bukan untuk dikenang sebagai pecundang. Tahukah Kawan, ini malam terang. Jangan sampai dirimu saya tendang. Terbelah belah seperti bengkoang. Akibat ulah mental Anda yang sembarang. Tak tegas, berkomitmen pun jarang. Jadi, rasakan jika saya akan MENANG.
Pagi besok saya ke medan perang. Kalian lanjutkan tidur di ranjang. Bermimpi bercinta bersama beruang. Tunggu di rumah cerita saya ya Sayang. Nikmatilah wahai manusia dalam bayang.
Tak perlu pedang. Saya ajukan daya juang. Meski saya dilahirkan di rumah kampung dekat empang. Ibu pun penjual nasi di warung remang remang. Berjanji pada diri kalian, saya tak pulang dalam keadaan pincang.
Saya datang untuk menang. Tidak menjadi pecundang. Diselingi goyang goyang.
Pagi besok saya ke medan perang. Kalian lanjutkan tidur di ranjang. Bermimpi bercinta bersama beruang. Tunggu di rumah cerita saya ya Sayang. Nikmatilah wahai manusia dalam bayang.
Tak perlu pedang. Saya ajukan daya juang. Meski saya dilahirkan di rumah kampung dekat empang. Ibu pun penjual nasi di warung remang remang. Berjanji pada diri kalian, saya tak pulang dalam keadaan pincang.
Saya datang untuk menang. Tidak menjadi pecundang. Diselingi goyang goyang.
Post a Comment