Harus Tegar
Bantulah saya untuk sekadar makan. Bertahan dengan segala prinsip yang saya anut. Melawan kekejaman hidup ini, untuk menguji apakah saya tegar mempertahankan. Gontaikah saya dari detail detail yang menggerogoti pendirian? Oh, pilihan ini terkadang saya berpikir merugikan keluarga. Membawa orang orang tercinta saya kepada permainan bak rollercoaster yang tak urung mengendurkan sarap. Untuk kembali tenggelam kepada pilihan orang pada umumnya. Dan, saya pun, tak berkarakter. Menjadi biasa, karena tak bersikap.
Tuhan, saya belajar dari nyata ini. Jika segala pemikiran pemikiran yang saya renungi, berbenturan. Dan saya harus menyeimbangkannya, menyelaraskan, begitu teman saya memberi wejang. Agar saya tak tertekuk, di lantai dingin, meratapi kelaparan. Hendaknya saya keluar dari belenggu ini: mencari relasi yang memperkaya diri.
Prinsip tak selamanya kaku. Lugas namun tetap berkarakter. Sungguh pekerjaan jiwa yang amat menantang. Bermainlah dengan orang lain, jika bercumbu dengan diri sendiri, jadilah manusia sesal di masa mendatangi.
Masih terus berproses. Masih terbentang waktu, untuk memoles kepekaan. Mencipta peluang untuk bisa bertahan, menyikapi segala permasalahan, dan menghasilkan produk produk yang dicinta publik. Ah, kalimat terakhir ini membuat saya geli. Dan tertawalah menikmati hidup ini. Hidup yang selalu baru. Bersama kawan kawan baru.
Tuhan, saya belajar dari nyata ini. Jika segala pemikiran pemikiran yang saya renungi, berbenturan. Dan saya harus menyeimbangkannya, menyelaraskan, begitu teman saya memberi wejang. Agar saya tak tertekuk, di lantai dingin, meratapi kelaparan. Hendaknya saya keluar dari belenggu ini: mencari relasi yang memperkaya diri.
Prinsip tak selamanya kaku. Lugas namun tetap berkarakter. Sungguh pekerjaan jiwa yang amat menantang. Bermainlah dengan orang lain, jika bercumbu dengan diri sendiri, jadilah manusia sesal di masa mendatangi.
Masih terus berproses. Masih terbentang waktu, untuk memoles kepekaan. Mencipta peluang untuk bisa bertahan, menyikapi segala permasalahan, dan menghasilkan produk produk yang dicinta publik. Ah, kalimat terakhir ini membuat saya geli. Dan tertawalah menikmati hidup ini. Hidup yang selalu baru. Bersama kawan kawan baru.
Post a Comment