Americana Idol 2008 dan Kecurangan-kecurangannya (Extended Version)
Bagaimana tidak, acara yang dikabarkan di Amerika Serikat sendiri ditonton lebih dari empat puluh juta, kini berubah menjadi sebuah propaganda AS dengan maksud memperkuat cengkeraman hegemoninya. Tak bisa dipungkiri bahwa kontes dengan brand ini telah menjadi momok menyenangkan bagi berjuta-juta remaja dunia. Rindunesia Idol, bla bla Idol, brut brut Idol, pret pret Idol, semua yang berbau idol adalah jaminan mutu ketenaran. Penjajahan terselubung sekarang terungkap.
Beralasan sebagai acara amal, AI seakan ingin menunjukkan kepada dunia bahwa AS masih punya hati buat orang papa, miskin, anak-anak terlantar, penderita AIDS, narkoba, orang cacat. Ah betapa naifnya. Ada salah satu adegan di mana si Randy bersama Paula Abdul mengajak seorang anak berkeliling. Anak kecil itu mengungkapkan isi hatinya; kami kekurangan tanah lapang untuk bermain, kami takut bermain malam-malam karena banyak orang ugal-ugalan. Bedebah?! Apakah mereka tidak pernah tahu bahwa akibat perang Irak, berjuta-juta anak menderita. Apakah mereka tidak sadar kekacauan yang ditimbulkan oleh spekulan AS hingga membuat ekonomi dunia kocar-kacir. Apakah mata mereka buta dengan memori perang Vietnam yang membuat janda-janda terlantar. Apakah mereka masih menyembunyikan kenyataan bahwa mereka membuat semacam kelinci percobaan dengan melemparkan vaksin ke benua Afrika untuk penelitian efektivitas obat-obatan mutakhir. Oh sungguh polisi dunia yang bejat!
Kedok itu telah terungkap dan terpampang jelas. Mereka berusaha memperbaiki citra negara mereka yang diambang kehancuran. Di tantang oleh kekuatan ekonomi Cina dan India, bersaing ketat dengan Iran untuk masalah nuklir, menghadapi rangsekan Eropa, dan Rindunesia (suatu hari nanti).
Apakah kita masih percaya dengan American Idol sebagai tayangan bergizi yang menularkan profesionalitas? Masih terus ditelusuri. Bukan hanya CIA yang berhak menjadi detektif, kita berhak juga bukan?
hahah..ilmu public relations-nya sudah mantap kalah orang islam
BalasHapusMmm ... apa benar begitu? hehehe
BalasHapusAku ndak masuk ke ruang agama looo .... hehehe
Nice analysis
BalasHapusTerima kasih ... Jadi melayang nih tubuhku ... Hahaha
BalasHapusJadi kangen ama guru Kimia SMA ku. Analisis apa gitu!
Beuh ... aku tuh ya paling ndak suka ama Kimia!
Lo kok malah melebar pembahasane ... kikkikikikkkk