Toni 'si polisi salah gen' membalasku sebelum ia bercerita tentang WTS
Pantai Samas. Gantian dia minta izin padaku. Bukan pipis sama kaya aku,
ia mau kasih kejutan.
'Jangan kaget ya kamu,
Mas Danie!' pesan Toni sambil bangkit dan menyibakkan poninya. Ia satu
polisi yang dapat dispensi komandannya untuk memoni rambutnya.
Aku berkata tak akan kena serangan jantung. Secara berlatih capoeira
tiga kali dalam seminggu cukup menamengi diriku dari penyakit mengancam
nomor wahid itu. Lagipula, aku sudah tahu Toni akan memamerkan seragam
papanya yang jenderal polisi.
'Ceritakan saja semua tentang papamu, Mas.' pintaku.
'Tenang.' jawabnya.
Jelas bersuka ria hatiku. Kisah menegangkan saat seorang Jenderal
polisi menggerebek gembong narkoba sudah melompat lompat di pikiranku.
Juga aku penasaran dengan papa Toni, berapa bintang jasa yang menempel
di seragamnya.
'Tunggu sepuluh menit!' tambah Toni.
Kumainkan hape membunuh penantian Toni kembali dengan baju papa jenderalnya. Kubikin plot cerita tentang dia.
***
'Tadaa ....'
Suara cempereng meledak di ruangan. Terkejut betul aku sampai hapeku
terbang dan menghantam lantai ruang tamu ini. Mataku melotot, mulutku
membuka, tak percaya sesosok di hadapanku. Toni pakai seragam seorang
jenderal?
Ia pakai DASTER! Daster ....
Kembali
aku syok mendapati ada satu polisi sinting. Tapi gilanya sudah
kelewatan. Sekejap kukuasai diriku bersyukur ia cuma begitu dan tidak
bermental korup.
'Mas Toni, apa yang kaulakukan?!' seruku.
'Biar aku menjiwai cerita WTS Pantai Samas! Mereka pakai ini!' Ia memutar tubuhnya seperti Sailor Moon.
Serius, aku pengin ngakak tapi kutahan. Badannya yang gendut, wajahnya
yang dirias a la kadarnya, dan paling aneh ... Poninya ia rol warna
orange menyala.
'Kamu berdiri, Mas Danie!' perintahnya. 'Kita cerita WTS jangan serius serius. Mereka lucu sama kaya kita kok.'
Kubangkit dan masih kutahan tawaku melihat betapa Toni berlawanan karakter dengan papanya yang Jenderal.
'Oke. Tarik napas dalam dalam, embuskan ..,.' Lagi ia mengomando. 'Sekarang, aku mulai cerita perburuan Tim Gegana!'
'Siap!' seruku.
_____________________________________________
Mengobrol teduhlah kita di www.rumahdanie.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar