Header Ads

Mpu Gandring dalam Kenangan

    Dipukulnya besi itu berulang-ulang, "Thueng ... thueng ... thueng ...."
Mpu Gandring sedang membuat keris. Telanjang dada, otot-ototnya mencuat, dengan peluh yang tiada tara. Dia usapkan tangannya untuk menyeka keringat. Dihentikannya sejenak pekerjaan yang kadang membuat jenuh. Dia duduk di sebongkah batu. Mengambil secangkir air putih, dia pun mengipas-ngipaskan tangannya. Angin segar mengembusi wajahnya.
   Setelah puas memanjakan tubuhnya sejenak, dia lantas melanjutkan pekerjaannya.
   "Thueng ... thueng ... thueng ...."

















Tidak ada komentar