Jimmy berjongkok mengelap sepatunya dengan tisu agar kembali kinclong. Ia bangkit membenahi lipatan baju ke celananya, membenarkan posisi ...

    Melancong. Aku yakin hidupku ditakdirkan untuk menjelajah alam. Berawal dari impian-impian yang kutaburkan ke langit. Ah, betapa indahny...

Saat ini capoeirista di Nusantara masih kebingungan dalam memilih jenis kayu apa yang layak dipakai untuk berimbau. Banyak yang telak melaku...

Perjalanan empat hari yang padat namun menyenangkan. Badan remuk redam, pantat menepos, namun tugas negara itu menguatkan saya karena aka...

Selamatkan Thailand kita! Tetangga adalah saudara paling dekat. Hanya darahlah yang berbeda. Tegakah kita melihat Thailand carut marut polit...

Bayang bayang, sungguh sayang di siang yang tak terik. Redup, tak jelas, berbentuk pun tak layak dikata. Mentari tak berpihak, kepada tubuh,...

Menara masjid sudah kami tinggikan. Dihias kelap kelip lampu berharap keramaian kembali terjadi. Ya, bergerak ke belakang mengenang masa kec...

Kalau di Jogja, kita bebas bermain di mana saja asal tertib. Mudah kita mendapat ruang terbuka atau indoor yang mewakili kesenangan...

Ia bukan dokter dan mengatakannya padaku di malam ini lewat telepon. Jelas kuterkejut bukan kepalang Gilang teman yang kukenal akrab t...

Para linglung berjiwa kerdil. Berharap masa tua tidur nyenyak. Mengejar mimpi meraih posisi dengan amat mudah. Untuk bermain halma, bernya...